Ini Dia 7 jenis SSL Error yang Sering Terjadi

SSL – Secure Sockets Layer (SSL) adalah teknologi keamanan yang digunakan untuk mengenkripsi data yang dikirimkan antara server dan browser. SSL sangat penting untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna, terutama pada situs web yang menangani informasi sensitif.
Namun, ada kalanya SSL mengalami error yang dapat menghambat akses pengguna ke suatu situs web. Lantas, apa saja jenis SSL error yang sering terjadi? Apa penyebab dan bagaimana cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasan yang ada di artikel berikut ini.
7 jenis SSL Error
-
SSL Certificate Expired
Salah satu error yang paling umum terjadi adalah sertifikat SSL yang telah kedaluwarsa. SSL certificate memiliki masa berlaku tertentu, biasanya satu hingga dua tahun. Jika pemilik situs web tidak memperbarui secure sockets layer certificate mereka sebelum kedaluwarsa, pengguna akan menerima peringatan bahwa sertifikat tidak valid.
Cara Mengatasi:
- Pastikan untuk memperbarui SSL certificate sebelum masa berlakunya habis.
- Gunakan layanan pengingat dari penyedia sertifikat SSL untuk menghindari kedaluwarsa.
-
Certificate Name Mismatch
Error ini terjadi ketika nama domain yang tercantum dalam SSL certificate tidak cocok dengan domain yang sedang diakses oleh pengguna.
Cara Mengatasi:
- Pastikan domain yang tercantum dalam secure sockets layer certificate sesuai dengan domain utama.
- Gunakan sertifikat wildcard atau multi-domain jika memiliki beberapa subdomain.
-
Untrusted SSL Certificate Authority (CA)
Setiap SSL certificate harus diterbitkan oleh Otoritas Sertifikat (CA) yang terpercaya. Jika sertifikat dikeluarkan oleh penyedia yang tidak dikenal atau self-signed certificate, browser akan menampilkan peringatan bahwa sertifikat tidak dapat dipercaya.
Cara Mengatasi:
- Gunakan SSL certificate dari CA yang terpercaya seperti Let’s Encrypt, DigiCert, atau GlobalSign.
- Hindari menggunakan self-signed certificate untuk situs publik.
-
SSL Protocol Error
Kesalahan ini terjadi karena versi protokol SSL yang digunakan sudah usang atau tidak kompatibel dengan server atau browser.
Cara Mengatasi:
- Perbarui konfigurasi server untuk mendukung versi terbaru TLS (Transport Layer Security), karena SSL 2.0 dan SSL 3.0 telah dianggap tidak aman.
- Pastikan browser yangAnda gunakan mendukung protokol yang lebih baru seperti TLS 1.2 atau TLS 1.3.
-
Mixed Content Error
Mixed content error terjadi ketika situs web yang menggunakan HTTPS masih memuat elemen dari sumber HTTP yang tidak aman, seperti gambar, script, atau stylesheet.
Cara Mengatasi:
- Gunakan hanya URLHTTPS untuk semua sumber daya di situs web.
- Periksa dan perbarui semua elemen yang masih menggunakan HTTP melalui inspeksi browser atau alat keamanan web.
-
SSL Handshake Failed
SSL handshake adalah proses negosiasi antara server dan klien untuk membentuk koneksi yang aman. Jika terjadi kegagalan selama proses ini, maka pengguna tidak dapat mengakses situs.
Cara Mengatasi:
- Pastikan konfigurasi server Anda sudah benar dan mendukung protokol serta cipher suite yang kompatibel.
- Cek apakah firewall atau antivirus menghalangi koneksi SSL.
- Pastikan sertifikat dan kunci privat SSL sesuai.
-
Revoked SSL Certificate
Sertifikat SSL yang dicabut oleh CA tidak akan berfungsi dan akan dianggap tidak valid oleh browser. Pencabutan ini dapat terjadi karena kompromi keamanan atau kesalahan dalam penerbitan.
Cara Mengatasi:
- Periksa status sertifikat menggunakan Certificate Revocation List (CRL) atau Online Certificate Status Protocol (OCSP).
- Jika sertifikat telah dicabut, segera ajukan penerbitan ulang dari penyedia secure sockets layer certificate.
SSL error dapat menyebabkan gangguan dalam akses dan kepercayaan pengguna terhadap sebuah situs web. Oleh karena itu, penting bagi pemilik situs untuk secara rutin memeriksa validitas SSL certificate dan mengonfigurasi server dengan benar. Dengan memahami dan mengatasi tujuh jenis error SSL ini, Anda dapat menjaga keamanan situs dan memberikan pengalaman yang lebih aman bagi pengunjung.